Jangan Caci KPU!, Mereka Kerabatmu

Komisioner KPU pusat memang ada 7 orang. Namun secara institusi KPU itu memiliki personil yang mungkin jumlahnya jutaan orang. Mulai dari komisioner ditiap propinsi dan kabupaten/kota, lalu para ASN dan tenaga honorer sekretariatnya. Begitu juga ketingkatan paling bawah ada PPK, PPS dan KPPS.

Sehingga menilai kinerja KPU tidak cukuplah hanya melihat komisioner KPU Pusat yang hanya beranggotakan 7 orang, karena penyelesaian pekerjaan ke 7 orang tersebut pun dilakukan secara berjenjang dari tingkatan paling bawah yaitu KPPS. Dimana pekerjaan penyelenggaraan pemilu juga secara berjenjang di awasi oleh saksi partai, pemantau pemilu, Pengawas TPS dan masyarakat.

Bukan tidak mungkin salah satu dari personil penyelenggara itu adalah kerabat atau mungkin teman dekat, bahkan yang seiman dengan kita. Lalu hanya karena ikut-ikutan tren rame media sosial, lantas melakukan caci maki, bahkan melakukan fitnah pada KPU di media sosial.

Pengawasan berjenjang atas penyelenggaraan pemilu yang jika ada kesalahan, tentulah bukan kesalahan yang disengaja. Sebagai manusia, salah melakukan pekerjaan adalah hal yang bisa saja terjadi pada semua orang. Itulah sebabnya ada para saksi partai, pemantau pemilu, Pengawas TPS dan masyarakat untuk memastikan bahwa pekerjaan penyelenggara minim dari kesalahan. Kesalahan pekerjaan yang tidak disengaja, tentu bukanlah sebuah tindakan yang boleh disamakan dengan curang. Karena curang itu ada niat didalam perbuatan yang dilakukan.

KPU pusat mengumumkan hasil rekapitulasi perhitungan suara pemilu pada tanggal 21 mei 2019 dini hari, persis 1 hari sebelum batas pengumumuman yang telah diatur oleh undang-undang dan 1 hari sebelum rencana penyampaian pendapat dimuka umum secara besar-besaran terkait pemilu.

Karena pengumuman yang dilakukan itu dini hari dan tidak tanggal 22, oleh segelintir orang yang tidak bertanggung jawab dibangunlah opini buruk tentang KPU, terutama di media sosial. Seolah-olah KPU sengaja mengumumkan dini hari agar tidak banyak yang tahu. Padahal kenyataannya tidak demikian, kebetulan saja proses pekerjaan rekapitulasi selesai pada jam dini hari tersebut.

Melihat proses dan personil yang begitu banyak dalam mensukseskan pemilu tersebut, seharusnya kita memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada KPU dan jajarannya. Tidaklah elok ketika kita mencaci maki mereka yang mungkin saja KPPSnya adalah saudara kita juga. Paling tidak diantara mereka pasti ada tetangga kita yang jika kita butuhkan pasti memberi pertolongan. Jadi sebaiknya disudahilah caci maki maupun bullyan kepada KPU tersebut.  

1 Komentar

Silakan Tinggalkan Komentar