Mahasiswa berhak untuk salah

Kapan lagi ngomong di TV One Sul? Ucap seorang rektor disalah satu perguruan tinggi kepada presiden mahasiswa perguruan tinggi tersebut yang baru-baru ini diwawancarai oleh TV One menanggapi kasus Bank century. Presiden mahasiswa tersebut menjawab mau ngomong apa lagi pak? Kemarinkan udah.

Lalu rektor tersebut kembali berujar, ngomong apa aja! Si Presiden mahasiswa itu pun tertawa dan berkata bapak ada-ada saja. lalu rektor tersebut spontan berkata "jika didunia ini ada manusia yang bisa salah maka mahasiswalah yang berhak untuk salah itu. Si presiden mahasiswa tadi pun tersenyum.

Dialog tersebut memang terkesan jenaka disamping tampaknya kedekatan antara presiden mahasiswa tersebut dengan rektornya sebagai mitra kerja. Namun yang sangat menarik adalah perkataan "jika didunia ini yang bisa salah maka mahasiswalah yang berhak untuk salah itu".

Perkataan tersebut disebabkan kondisi mahasiswa yang berada pada lingkungan akademik. Lingkungan akademik identik dengan pengetahuan, sedangkan pengetahuan itu selalu dinamis. Oleh karena itu pada sisi pengetahuan mengutarakan hasil dari dialektika yang walaupun pada akhirnya hasil dialektika tersebut salah adalah hal yang wajar dan tidak boleh disalahkan.

Demikian halnya dengan seorang mahasiswa yang selalu bergumul dengan proses berdialektika, ketika mengutarakan dan atau mengaktualisasikan dialektikanya teryata tidak tepat atau salah simahasiswa tersebut tidak boleh langsung mendapat vonis bersalah. Sebab proses yang terjadi adalah suatu proses yang selalu berubah dan berkembang untuk menyempurnakan pengetahuan.