Jadi Pembaca Disway

Disway begitu dinamai blognya, merupakan akronomim dari Dahlan Iskan’s Way. Yah..mantan menteri BUMN era Susilo Bambang Yudhoyono ini meski tidak aktif lagi mengurusi 'surat kabar' namun masih terus menulis di blognya.

Blog yang menurut pemiliknya banyak mengulas tentang isu-isu luar negeri tersebut selalu ramah untuk dibaca.

"Selalu saja Hongkong terus. Tiongkok terus. Inggris terus. Amerika terus. Pakistan India terus. Dan juga Betepe terus", begitu menurut dahlan iskan isi blognya dalam tulisan yang berjudul Mu'min Mantu.

Ditulis dengan gaya bahasa percakapan sehari-hari membuat saya sebagai pembaca yang hampir setia (karena tidak tiap hari datang membaca dan tidak meninggalkan jejak komentar) dapat dengan mudah untuk dipahami.

Dengan membaca disway, pembaca akan dibawa seperti mengikuti secara nyata perjalanan dahlan iskan di setiap negara yang dikunjunginya. Situasi politik negara itu hingga objek wisatanya pun tak luput dari ulasannya.

Menariknya, dahlan iskan seperti mampu menerangkan apa konflik yang sebenarnya terjadi di daerah yang  sedang dikunjunginya. Mungkin naruli jurnalisnyalah yang melakukan itu.

Blognya berdomain disway.id yang hampir berusia dua tahun tersebut menurut saya sangat baik digunakan oleh penulis-penulis pemula seperti saya dalam merangkai kata.

Apalagi disway mampu membuat sebuah ciri khas dalam tulisannya yakni "i" untuk menyebutkan perempuan. Saat tulisannya mengatakan mobilnyi itu artinya pemilik mobil tersebut adalah perempuan. Bahkan untuk menggambarkan kecantikan seorang perempuan yang ditulisnya pun, dahlan iskan akan menyatakan jumlah "i". Semakin banyak jumlah "i", maka semakin cantiklah perempuan itu menurut dahlan iskan. Entah sejak kapan dan ditulisan mana itu bermula. 

Meski hanya sebuah blog, sejak Februari 2019 yang lalu disway.id dikelola secara profesional dengan kantor pusat di surabaya. Mungkin itu dilakukan karena pembaca disway sangat tinggi. Dari blog disway dinyatakan bahwa pembaca mencapai 5 juta.

Melihat beberapa negara diluar Indonesia, dapat dilakukan hanya dengan jadi pembaca disway.id, meski kadang saya lebih menginginkan dahlan iskan banyak menulis tentang Indonesia.

0 Komentar