Rumitnya PEMILU


Tidak terasa pesta demokrasi yang telah di perbincangkan berbula-bulan belakangan ini akhirnya dilaksanakan di hari ini. Di TPS tempatku memilih masyarakat masih sangat antusias untuk memilih, bahkan isu golput tidak mempengaruhi pola pikir masyarakat. Walaupun ada masyarakat yang tidak memilih bukan karena disengaja untuk golput namun karena kesibukan yang membuat terlambat untuk mendaftar di TPS serta masih adanya orang yang tidak terdaftar di DPT. Sehingga orang yang tidak terdaftar itu tidak dapat memilih dan akan terhitung golput. Melihat kondisi demikian timbul dibenak saya bahwa pemberitaan tentang banyaknya masyarakat yang golput semata-mata bukan karena kesengajaan melainkan disebabkan oleh sistem yang kurang bagus.

Pada pemilihan ini, saya juga melihat banyak para pemilih yang cukup lama didalam bilik pencontrengan disebabkan besarnya kertas suara yang menimbulkan kebingungan. Bahkan kudengar di berita ada seorang masyarakat di papau yang sampai 20 menit di dalam bilik pencontrengan. Lamanya seseorang di dalam bilik tadi akibat kebingungan menyebabkan waktu yang digunakan untuk pemilihan semakin lama.

Usai pemilihan dan akan dilanjutkan dengan penghitungan suara bukan kelegaan yang didapatkan melainkan kerumitan yang baru. Banyaknya partai dan nama caleg memperlambat proses penghitungan suara sebab orang yang menghitung turus suara cukup kelabakan dan kerepotan. Di tambah lagi suasana yang cukup panas dari masyarkat yang hadir di TPS tersebut.

Walaupun demikian suasana pemilihan tetap dapat di kondusifkan, sebab masyarakat juga mengiginkan hal yang terbaik pula. Disamping kesibukan memperhatikan perhitungan suara di TPS di televisi juga menyiarkan perhitungan cepat yang hingga tulisan ini saya buat partai Demokrat memperoleh suara terbanyak dengan jumlah suara 20,48% dari suara yang masuk 68,05% perhitungan cepat itu di peroleh dari Lingkaran Survei Indonesia.



0 Komentar